Langsung ke konten utama
“ PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI PINGGIRAN SUNGAI DELI “

Pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatann spiritual atau keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sehingga pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi peserta didik terutama bagi zaman millennial saat ini. Di era sekarang ini, hendaknya pendidikan di Indonesia dapat diterapkan secara merata diseluruh lapisan masyarakat. Faktanya yang dapat dilihat dilapangan  banyak anak-anak yang sudah mendapatkan jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) bahkan sekolah menengah pertama (SMP), namun cukup banyak juga yang belum memahami dasar-dasar pendidikan tersebut. Salah satu contohnya dapat kita lihat pada anak-anak di Kampung Badur.



(Suasana belajar di Kopasude)

Salah satunya dikampung badur yang berada tinggal di pinggiran sungai Deli. Banyak ditemui anak-anak yang masih kurang memahami secara betul mengenai Pendidikan dan pengembangan pembelajaran untuk anak usia dini. Salah satu contohnya ketika anak kelas 6 SD saja masih belum mampu membaca, menghitung dan berkomunikasi dengan baik. Kurangnya perhatian dari orangtua dan sekolah dalam perkembangan dan pengetahuan dari seorang anak. Disini perlu perhatian dari kedua orangtua dan pihak sekolah dalam menuntun perkembangan anak, tidak hanya lingkungan juga perlu mendidik anak-anak dengan mengajarkan tentang pendidikan seperti beragama, berbicara, dan bertingkah laku.


Dalam hal ini pihak kopasude berniat untuk membantu dalam mengatasi masalah tersebut. Kopasude membangun rumah baca bagi anak-anak kampung badur. Disana juga bukan hanya sebagai tempat baca tetapi juga perpustakaan dan sekolah dalam pengembangan bakat bagi anak-anak daerah kampung badur. Menurut pihak kopasude ’’rumah baca ini bukan hanya sebagai tempat untuk mengatasi dalam hal pendidikan bagi seorang anak kampung badur, tetapi juga mengajarkan baik anak-anak dan masyarakat kampung badur untuk tidak membuang sampah ke sungai deli’’. Pihak kopasude juga bertujuan untuk menggalakkan seluruh masyarakat kota medan agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai deli.
Kopasude sangat berperan penting dalam membantu anak-anak kampung badur untuk menempuh pendidikannya. Dalam hal ini tidak rumah baca saja yang di kembangkan tetapi juga keterampilan kreativitas setiap anak. Dapat kita lihat banyaknya piala yang didapat anak-anak di kampung badur, ada piala baca puisi, piala tari, piala sepak bola.  Namun sayangnya tetap saja minimnya perhatian dari pemerintah membuat kurangnya dana bagi pendidikan anak sekitar sungai deli.
Sehingga hal itu yang membuat kopasude sangat memperhatikan kondisi pendidikan yang ada di pinggiran sungai deli di Kampung Badur Kecamatan Medan Maimun untuk membangun semangat anak-anak yang ada di kampung Badur untuk termotivasi  belajar untuk mendapat  meraih cita-cita mereka serta penerus bangsa Indonesia.


Nama Anggota :
1. Andre Kevin Situmorang
2. Dian Tiurmaida Simanjuntak
3. Feby Agustina
4. Febiyola Valentina L. Raja
5. Latifah Rabbaniyah
6. Monica Nainggolan
7. Muh.  Budi Nasution
Dosen Pengampu :   Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak,  M. Si



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Data Curah Hujan Beberapa Jenis Tanaman

Data Curah Hujan Beberapa Jenis Tanaman A.     Kentang Tanaman kentang memerlukan banyak air, terutama pada stadia berbunga, tetapi tidak menghendaki hujan lebat yang berlangsung terus-menerus. Curah huajn yang baik untuk pertumbuhan tanaman kentang ialah 2.000-3000 mm/tahun. Hujan lebat yang berkepanjangan menghambat pancaran sinar matahari, memperlemah energi surya, hingga fotosintesis tidak berlangsung optimal. Hal ini menyebabkan umbi yang terbentuk kecil dan produksinya rendah (Sunarjono, 2007). Saat kritis bagi tanaman kentang adalah saat ketika dibutuhkan lebih banyak air, yaitu pada permulaan pembentukan umbi dan pembentukan stolon. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang tinggi, pada saat itu kadar air tanah pada kedalaman 15 cm dari permukaan tanah tidak boleh kurang dari 56% kapasitas lapang (Nonnecke, 1989). Hal itu didukung oleh Gandar dan Tanner (1976) yang menyatakan bahwa perpanjangan dan bentangan daun menurun jika potensial air daun menurun...

Mengukur Curah Hujan dengan alat Sederhana

Hai guyss !!! Dalam postingan saya kali ini, saya akan membahas mengenai cara mengukur curah hujan dengan sederhana. Cara ini tentu saja bermanfaat. Mengingat betapa pentingya data curah hujan dalam dunia pertanian, pembuatan irigasi dan lain - lain. Saya pernah mencoba meminta data curah hujan dari stasiun BMKG terdekat dan ternyata perdata nya dihargai senilai (blabla) rupiah. Nah, jadi saya harap dengan postingan laporan saya ini dapat membantu teman - teman sekalian untuk membuat data curah hujan sendiri. tanpa harus menghabiskan sejumlah rupiah. BAB I PENDAHULUAN             A.     Latar Belakang Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubahmenjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke lautmelalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. Intensitas curah hujan adalah jumlahcur...